KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK TONGKOL
JAGUNG (zea mays) DAN PERUBAHAN BIOKIMIA DALAM LIMBAH
JAGUNG YANG
DIFERMENTASIKAN DENGAN Aspergillus Niger
Maya
Shoufia
NIM.
40213180
PGSD-4
Tongkol jagung merupakan bagian dari buah jagung yang
telah diambil bijinya. Komposisi nutrient tongkol jagung
terdiri dari bahan kering 90,0%; protein kasar 2,8%; lemak kasar 0,7%; abu
1,5%; serat kasar 32,7%; selulosa 25,0%; lignin 6,0%; dan ADF 32,0% (Murni,
2008). Tongkol jagung dapat diberikan kepada ternak ruminansia yang pada
umumnya digunakan sebagai pengganti sumber serat dan harus diimbangi dengan
pemberian konsentrat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kecernaan serta nilai
nutrisi tongkol jagung dengan cara tongkol jagung yang sudah digiling atau dihaluskan
kemudian difermentasi menggunakan Aspergillus niger. Kandungan lignin
pada tongkol jagung yang dapat menghambat hidrolisis tersebut dapat diatasi
dengan delignifikasi. Proses deliginfikasi yaitu dengan cara penggilingan
tongkol jagung. Selain itu, enzim lignase yang juga diproduksi oleh Aspergillus
niger dapat memecah ikatan lignin polisakarida menjadi bagian yang lebih
sederhana.
Kecernaan Bahan Kering
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa rataan
kecernaan bahan kering (KBK) masing-masing perlakuan adalah 29,34% ± 3,77 (R0);
26,70 ± 0,78 (R1); 11,42 ± 0,73 (R2); 10,72 ± 1,11 (R3). Hasil penelitian
menunjukan bahwa kecernaan bahan kering tongkol jagung paling tinggi adalah
pada level 0% (R0).
Kecernaan Bahan Organik
Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan
kecernaan bahan organik (KBO) masing-masing perlakuan adalah 30.17 ± 3.794
(R0); 35.20 ± 1527 (R1); 12.46 ± 1051(R2); 9.158 ± 0.99(R3). Hal tersebut
dikarenakan fermentasi tongkol jagung dengan Aspergillus niger level 2%
menghasilkan rataan kecernaan bahan organik paling tinggi dibandingkan dengan
perlakuan R0, R2 dan ,R3. Namun, kecernaan bahan organik paling tinggi terjadi
pada level 1,12% yang memiliki kecernaan bahan organik sebesar 39,2%.
Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecernaan bahan kering tongkol jagung
paling optimal pada level 0.73% Aspergillus niger yang memiliki
kecernaan bahan kering sebesar 31.56% dan menghasilkan kecernaan bahan organik
paling optimal pada level penambahan 1.12% yaitu sebesar 39.2%.
Preparasi Sampel
Limbah jagung tongkol dan shaft dikeringkan, dihaluskan, direbus
selama 45 menit kemudian disaring dan dikeringkan di pengeringan .Strain murni
aspergillus niger adalah sub-cultured dan diinokulasi ke 200g dari diperlakukan
sampel di 300ml deionized air dan nutrisi 730ml solusi urea ( 80g ), mgso4.
2h2o ( 7g ), kh2po4 ( 13g ) dan asam sitrat ( 20g ) dan kemudian diperbolehkan
untuk fermentasi selama 3 hari . Produk yang diperoleh setelah fermentasi
kemudian direbus untuk menghilangkan mikroorganisme sisa apapun, disaring,
dicuci dan dikeringkan.
Pemanfaatan limbah dari produk-produk pertanian pertanian
sangat penting. Oleh karena itu perhatian hari ini harus diberikan untuk
kemungkinan penggunaan mikroorganisme untuk mengkonversi limbah relatif
berenergi tinggi menjadi lebih berguna dan bergizi tinggi . Namun, ada beberapa
pertimbangan yang diperlukan untuk konversi mikroba yang mana mikroorganisme
atau mikroorganisme memiliki potensi untuk biokonversi bahan organik di bawah
pertimbangan.
Sampel difermentasikan Aspergillus niger adalah lebih tinggi
daripada tidak difermentasi. Isi protein tinggi ini dapat dikaitkan dengan
kemampuan mikroorganisme untuk menyimpan beberapa enzim selular (protein), yang
menurunkan bahan cellulotic selama fermentasi. Bertentangan dengan harapan,
serat kasar dari residu fermentasi adalah lebih tinggi dari sampel tidak
difermentasi.
hasil dari kandungan mineral menunjukkan bahwa limbah tidak
difermentasi memiliki jumlah terendah Mg, Zn, Fe, Ca, dan K. Hasilnya juga
menunjukkan bahwa Na agak tinggi jika tidak difermentasi sementara Cu dan Co
tidak terdeteksi di kedua sampel. Namun, kandungan mineral kedua sampel lebih
tinggi dari jamur hasil fermentasi singkong.
DAFTAR PUSTAKA
Haris
Setyadi, Jangga Tri Rahardjo, dan Suparwi.2013.Kecernaan bahan kering dan bahan organik tongkol jagung (zea mays)
yang difermentasi dengan aspergillus niger secara in vitro.Ilmiah
Peternakan,1(1):170-175.
Abass
Oseni, Olatunde and Mofoluse E.2007.Studies
on biochemical changes in maize wastes fermented with Aspergillus niger.Biokemistri,19(2):75-79.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar